PMM atau Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa adalah salah satu program pengabdian oleh UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) cek selengkapnya di https//umm.ac.id dimana setiap mahasiswa/i akan berkunjung pada suatu tempat secara perorangan atau berkelompok dan membuat program untuk membantu tempat yang ada. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang serta menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan melalui pembuatan vertikal garden dan pemanfaatan barang bekas . Salah satunya yang dilakukan oleh kelompok 74 gelombang 1 pada tanggal 19 Januari 2024 dengan lima anggota yakni Ramadhani Hikmatyar, Rachmat Ramadhan, Ivan Gusti Dwisaputra, Inna Anisa, dan Ikhlas Sul Amalia Yacienda yang dibina oleh Bapak Ilyass Nuryasin S.Kom., M.Kom.  Kelompok 74 menetapkan dan melaksanakan kegiatan PMM di Pondok Anak Yatim Salman.

Pada dasarnya pemanfaatan barang-barang bekas sangatlah dibutuhkan demi terncapainya kondisi masyarakat yang hidup sehat dan sejahtera di masa depan, pentingnya memiliki lingkungan permukiman yang sehat menjadi suatu kebutuhan mendesak. Dari segi pengelolaan sampah, kata "sehat" akan memiliki makna positif jika sampah dapat dikelola dengan baik sehingga lingkungan permukiman menjadi bersih, di mana manusia melakukan berbagai aktivitasnya. Sampah, sebagai hasil langsung dari kehidupan, dapat dikatakan muncul sejak awal keberadaan manusia. Kemunculannya sejalan dengan aktivitas manusia, mulai dari pengambilan sumber daya alam sebagai bahan baku, kemudian berkembang menjadi bahan setengah jadi untuk barang dan layanan, yang kemudian dikonsumsi dalam rangka mencapai kesejahteraan hidup manusia.


Memperhatikan kreativitas pada anak sangat penting untuk ditanamkan sejak usia dini karena merupakan suatu proses aktualisasi diri yang dapat memberikan kepuasan dan meningkatkan kualitas hidup. Untuk berkreasi, tidak selalu dibutuhkan peralatan dan barang-barang mahal. Pemanfaatan kearifan lokal, sumber daya, dan potensi lokal, termasuk barang bekas, dapat memberikan manfaat yang lebih besar. Selain memperkaya kreativitas anak dalam membuat berbagai benda, pengembangan kreativitas anak juga dapat dilakukan melalui bermain. Bagi anak, bermain bukan sekadar kegiatan untuk mengisi waktu, melainkan sebagai media pembelajaran. Setiap bentuk kegiatan bermain pada anak memiliki nilai positif yang berkontribusi pada perkembangan kepribadian.

Bermain juga memiliki manfaat bagi anak dalam menjelajahi dunianya, mengembangkan kompetensinya untuk mengatasi permasalahan, dan merangsang kreativitas. Fungsi bermain pada anak usia dini dapat dianggap sebagai suatu bentuk intervensi yang, jika dilakukan dengan tepat, baik dengan atau tanpa alat, dapat signifikan membantu perkembangan sosial, emosional, kognitif, afektif, psikomotorik secara umum, serta memperkaya daya kreativitas anak. Peran orang tua dan guru pembimbing menjadi kunci sebagai fasilitator dalam pengembangan kreativitas anak, dengan menyediakan lingkungan dan dukungan yang sesuai dengan bakat, minat, dan tingkat perkembangan anak.

Pondok Anak Yatim Salman senantiasa berupaya mengembangkan segenap potensi yang dimiliki anak melalui kegiatan peduli terhadap lingkungan. Membangun rasa peduli lingkungan sejak dini pada anak-anak menjadi aspek kursial dalam menciptakan generasi yang sadar akan pentingnya menjaga keberlanjutan bumi.  Mulai dari penanaman pohon, pemilahan sampah, hingga kegiatan kegiatan edukatif tentang ekologi, anak-anak dapat diajak untuk mengenali dan meresapi keindahan alam serta memahami dampak dari tindakan manusia terhadap lingkungan. Rasa peduli ini dapat tumbuh melalui pengalaman langsung, seperti mengikuti kegiatan pembersihan lingkungan, atau melalui edukasi yang bersifat interaktif dan menarik. Dengan memperkenalkan konsep-konsep keberlanjutan sejak dini, kita tidak hanya menciptakan individu yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai keadilan, empati, dan tanggung jawab sosial yang akan membentuk dasar pembentukan karakter yang berkelanjutan sepanjang hidup mereka.


Malang, 20 Februari 2024

PMM kelompok 74 Gelombang 1 2024