"Nilai itu tidak
perlu, karena yang terpenting adalah keberkahan dari ilmu itu sendiri"
Netizen
Bijak
Beberapa kali
saya mendengar Quot-quot bijak seperti diatas, biasanya quot-quot yang seperti
itu banyak didengar setelah selesai melakukan ujian dan terlebih nilainya telah
keluar. beberapa orang sedih dengan nilai yang diperolehannya beberapa orang
lagi sok kuat menghadapi nilainya yang "mohon maaf" di bawah
rata-rata.
Sebab
nilai yang di bawah rata-rata lah muncullah Quot-quot yang berbunyi, Aku tak
butuh pada nilai, yang ku butuhkan adalah keberkahan. Heyy, gini dehh gini, Jika
ucapanmu itu memang murni keinginanmu yang hanya membutuhkan keberkahan tanpa
nilai yang mapan, Ok I`m fine tapi tolong jangan dibawa ke tongkrongan
perkataan-perkataan seperti itu, jangan juga sampai mem publishnya di akun
sosial mediamu.
Karena
bagi saya itu adalah suatu pembodohan, ia mungkin kamu memiliki hati yang
lurus, tapi bagaimana dengan teman-temanmu yang mendengarnya, bukankah nanti
hal itu akan dijadikannya alasan supaya mereka merasa puas dengan nilai yang
diperolehnya, dan ketika sudah puas mereka akan enggan untuk meningkatkan
belajarnya.
Itu menurut saya tapi, sekali lagi itu menurut saya bahwa dengan nilai yang mapan bisa
diketahui bahwa ia adalah orang yang mendengarkan pelajaran saat di kelas dan
ketika ia mendengaarkan, maka ia akan membuat Gurunya senang dan bahagia,
sedang jika Gurunya sudah senang dan bahagia maka dengan izin Allah maka
keberkahan itu akan ada.
Kasarannya
adalah, dari mana ia akan mendapat keberkahan jika ia di kelas hanya tidur
tidak mendengarkan dan membuat Gurunya kesal setengah matang, sehingga Nilainya
kurang baik bahkan tidak baik
Wahyu
Yaqin
0 Komentar