PMM atau Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa adalah salah satu program pengabdian oleh Universitas Muhammadiyah Malang, dimana setiap mahasiswa/i akan berkunjung pada suatu tempat secara perorangan atau berkelompok dan membuat program untuk membantu tempat yang ada. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Salah satunya yang dilakukan oleh kelompok 2 gelombang 3 pada hari Senin, 17 Juli 2023 dengan lima anggota yakni Hara Wahyudi Ronggo Warsito, Yoga Firman Syah Afandi, Anana Faruq Ilyasa, Arere Yhovinda Artanti, dan Faritza Rahmah Rahayu yang dibina oleh Bapak Awan Setia Dharmawan, M.Si. Kelompok 2 menetapkan dan melaksanakan kegiatan PMM di TK Plus Wahidiyah Kabupaten Malang.
Pada dasarnya kreativitas dalam pendidikan sangat dibutuhkan. Terutama pada era revolusi 4.0 ini dunia pendidikan juga mempertimbangkan aspek kreativitas dalam pembelajaran. Dalam proses pengembangannya sendiri kreativitas harus dikembangkan sejak usia dini karena anak yang kreatif akan menjadi manusia dewasa yang kreatif yang mampu memecahkan berbagai permasalahan kehidupan. Untuk mengembangkan kreativitas anak usia dini perlu adanya support dari semua pihak, seperti guru, orang tua, dan lingkungan masyarakat. Orang tua dan guru diharapkan bisa memberikan stimulus pada anak, dengan cara memberikan kesempatan pada anak untuk menjadi kreatif, seperti bebas melakukan, memegang, menggambar, membentuk, ataupun membuat dengan caranya sendiri dan menguraikan pengalamannya sendiri. Ketika anak mengembangkan keterampilan kreatifnya, maka anak tersebut juga dapat menghasilkan ide - ide yang inovatif dan jalan keluar dalam menyelesaikan masalah serta meningkatkan kemampuan dalam mengingat sesuatu.
Mengingat kreativitas pada anak ini sangat perlu dipupuk sejak dini karena merupakan proses aktualisasi diri yang dapat memberi kepuasan dan meningkatkan kualitas hidup. Untuk berkreasi, tidak selalu diperlukan alat dan benda-benda mahal. Pemanfaatan kearifan, sumber daya dan potensi lokal serta bisa dari barang bekas akan lebih bermanfaat. Selain meningkatkan kreativitas anak pembuatan benda, untuk mengembangkan kreativitas anak juga bisa dilakukan dengan bermain. Bagi seorang anak bermain bukan hanya sekedar untuk mengisi waktu, namun sebagai media bagi anak untuk belajar. Setiap bentuk kegiatan bermain pada anak mempunyai nilai positif terhadap perkembangan kepibadiannya.
Bermain bagi anak juga berguna untuk menjelajahi dunianya, dan mengembangkan kompetensinya untuk mengatasi permasalahannya dan mengembangkan kreativitas anak. Fungsi bermain bagi anak usia dini dapat dijadikan intervensi yang jika dilaksanakan dengan tepat, baik dilengkapi dengan alat maupun tanpa alat akan sangat membantu perkembangan sosial, emosional, kognitif, afektif, psikomotorik pada umumnya, dan mengembangkan daya kreativitas anak. Peran orang tua dan guru pembimbing untuk dapat menjadi fasilitator pengembangan kreativitas anak, dengan memfasilitasi anak agar dapat bermain dengan cara dan alat yang tepat sesuai dengan bakat, minat, yang disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan, perkembangan, serta kebutuhan anak.
TK Plus Wahidiyah senantiasa berupaya mengembangkan segenap potensi yang dimiliki anak melalui kegiatan bermain. Bagi anak usia dini bermain adalah belajar. Bermain adalah suatu kegiatan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan/kepuasan bagi diri anak. Bermain sebagai sarana sosialisasi diharapkan dapat memberi kesempatan anak untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi dan belajar secara menyenangkan. Selain itu kegiatan bermain juga dapat membantu anak mengenal tentang diri sendiri, dengan siapa anak hidup, serta lingkungan di mana anak hidup. Oleh karena itu program kerja yang kami lakukan ini nantinya akan dapat membantu adik-adik TK Plus Wahidiyah dalam mengembangkan kreatifitas dan kemampuan kognitifnya.
0 Komentar