Mendung melukis penat di wajah langit

Mengirim sinyal penabur rahmat


Tarian angin mulai melamban

Berbeda nasib dengan deru motor yang kian mengencang


Jendela rumah kini malu-malu

Menyapa tempias hujan yang bertemu


Sama sekali tak terganggu oleh decitan tikus di sudut

Apalagi hanya obrolan serangga yang menyahut.


Pada teriakan gemuruh kalah telak

Batu pun gemetar telinganya pekak

Ini panggung mendung yang menggantung di langit

Tapi kini juga ada mendung di wajahmu


Kau tahu kau tak akan bergemuruh

Karena sang pengendali langit akan menjagamu utuh

      


Karya Almh. Hakimah