Oleh : Wahyu Ainul Yaqin
"Politik bagi saya adalah seni dalam merekayasa sebuah berita"
Wyaqin@
Pemilihan DPR, Bupati, Camat bahkan Presiden Republik Indonesia sudah hampir tiba, tentunya akan banyak issue-issue yang akan terus berdatangan untuk saling meninggikan pilihannya masing-masing atau bahkan issue yang saling menjatuhkan bagi lawan politiknya.
Jamak diketahui bahwa menggunakan agama sebagai senjata berpolitik adalah salah satu cara yang paling banyak diminati, semisal menggaung-gaungkan ayat yang pada hakekatnya sama sekali tidak ada kaitannya, membawa-bawa keyakinan agamanya untuk mengkerucutkan pemilihan, atau menggunakan kekuatan seorang tokoh untuk memancing akan banyaknya massa yang memilihnya.
Sebenarnya, masih banyak cara-cara lain untuk bersaing dan bertarung dalam politik, hanya saja entah kenapa akhir-akhir ini beredar stigma "Hanya dengan membawa Agama -lah tujuan ini bisa digapai."
Sebenarnya penulis tidak ada masalah dengan gaya politik yang sedemikian banyak rupa wajahnya, hanya saja penulis tergelitik ketika seseorang yang katanya public figur mengunakan jurus cocologinya, mencomot beberapa ayat dari kitab suci untuk melarang memilih suatu partai pengusung, semisal dulu pernah ada slogan "Jangan pilih partai itu, karena lambangnya pohon. sebagimana Tuhan memerintahkan kepada adam untuk jangan mendekat pada pohon di surga" atau juga ada slogan "salah satu Nama kandidat yang mencalonkan dirinya, jika disusun maka menghasilkan angka sekian, jika dibuka kitab ini maka muncul surah ini, yang mengisahkan negara yang damai, tentram dan makmur".
Hal-hal yang sedemikian itu sangatlah tidak pantas digunakan dan diutarakan dihadapan umum, karena perihal yang seperti itu hanyalah memancing perpecahan saja, tidak berbobot dan tidak bisa dipertanggung jawabkan pembicaraannya.
Maka dengan ini, penulis mengajak kepada semua pembaca, untuk pintar-pintar memilah dan memfilter berita yang selalu menjatuhkan, alangkah lebih baiknya untuk disaring dan dicari tahu terlebih dahulu tentang kebenarannya, jangan sampai termakan Hoax yang sangat cepat beredar.
0 Komentar